Kebijakan anti kemiskinan tidak akan lepas dari peran
paradigma. Paradigma memberikan acuan kepada setiap analis kebijakan tentang
apa yang menjadi masalah dan bagaimana cara penyelesaiannya.Dalam
perkembangannya, dua paradigma utama yang berpengaruh dalam proses kebijakan
publik tersebut adalah Kapitalisme dan Sosialisme. Kapitalisme di satu sisi
menganjurkan kebijakan publik diserahkan kepada mekanisme pasar,
individualisasi kesejahteraan, kemodifikasi, dan minimalisasi peran negara.
Sebaliknya, Sosialisme menekankan keterlibatan aktif negara dalam kebijakan
publik, serta mendukung upaya menciptakan pemerataan dan keadilan sosial.
Untuk menghilangkan atau mengurangi
kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang
tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan,
yakni :
·
pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang
prokemiskinan
·
Pemerintahan yang baik (good governance)
·
Pembangunan sosial
Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan
intervensi-intervensi pemerintah yang sesuai dengan sasaran atau tujuan yang
bila di bagi menurut waktu yaitu :
A. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor
pertanian dan ekonomi pedesaan
B.
Intervensi jangka menengah dan panjang
Ø Pembangunan sektor swasta
Ø Kerjasama regional
Ø APBN dan administrasi
Ø Desentralisasi
Ø Pendidikan dan Kesehatan
Ø Penyediaan air bersih dan Pembangunan perkotaan
No comments:
Post a Comment